top of page

Pidato Berteriak Penarik Massa Sudah Tidak Menarik

Diperbarui: 21 Agu 2023

Pidato adalah salah satu contoh implementasi dari komunikasi publik yang umum dilakukan oleh seseorang di depan kelompok manusia. Contoh yang paling umum adalah ketika calon pemimpin daerah mengorasikan visi dan misinya di depan kumpulan masyarakat. Tapi apakah pidato sendiri masih relevan untuk menarik massa?


Seorang pria sedang berpidato
Source: unsplash

Tujuan Pidato

Menurut Gramedia.com, tujuan utama pidato adalah mempersuasi kelompok masyarakat (publik) untuk berpikir ke arah yang sama. Mudahnya, pidato menjadi metode untuk menggiring opini publik dalam skala yang lebih kecil.


Pidato yang Baik adalah Pidato yang Dapat Mengirimkan Emosi

Anda pasti pernah mendengar bahwa Ir. Soekarno—sang proklamator, juga dikenang karena pidatonya. Tapi, pernahkah Anda mengingat keseluruhan pidatonya? Saya ragu jawabannya ya, jikapun ingat, sebagian besar orang hanya dapat mengingat kutipan-kutipan powerful-nya.


Mengapa? Karena yang disalurkan ketika berpidato adalah emosi dalam ide, bukan sebaliknya. Inilah alasan mengapa sebagian besar pemateri pidato dianggap memiliki kharisma. Karena yang diingat pendengar adalah emosi yang mereka rasakan ketika seseorang berpidato.


Walau Demikian, Bukan Berarti Pidato Hanya Sebatas Emosi dan Teriakan

Ide pokok adalah senjata Anda yang harus tersampaikan. Emosi hanya bahan bakar. Jangan dibalik.

Selain itu menyampaikan emosi tidak harus teriak. Salah-salah, pendengar Anda bisa salah menasfirkan teriakan Anda selama berpidato dengan kelemahan. Alih-alih terlihat berkharisma dan berwibawa, Anda malah akan terlihat arogan.


Lalu, bagaimana menyampaikan ide dalam berpidato agar emosi Anda tersampaikan tepat sasaran ke publik?

  • Mempelajari dan memahami budaya komunikasi pendengar Anda

  • Menganalisis masalah yang relevan dengan ide pokok pidato Anda

  • Pastikan masalah yang Anda jadikan contoh cukup dekat dengan lingkungan pendengar langsung Anda

  • Fokus pada solusi dari masalah.

  • Selipkan contoh dari pihak-pihak yang sudah melakukan solusi yang Anda tawarkan. Berikan contoh hasilnya pula.

  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti. Jika memungkinkan selipkan bahasa atau istilah lokal beberapa kali.

  • Perhatikan panjang pidato Anda. 10 menit sudah lebih dari cukup.

  • Gunakan teknik intonasi suara dan pengaturan volume suara.

  • Gerakan tubuh seperlunya. Hindari menggerakkan tangan di setiap kata.

  • Gunakan ekspresi sesuai yang berkaitan dengan isi pidato Anda.

Kemampuan Apa yang Harus Dikuasai untuk Berpidato?

  • Melihat masalah dan mencari solusi dari masalah tersebut

  • Berpikir kritis dan mampu melihat masalah dari sudut pandang lain yang umum

  • Membangun koneksi emosi dengan pendengar melalui pemilihan kata, bahasa tubuh, dan intonasi

  • Mengerti bagaimana memainkan alur pidato agar tetap menarik dari awal hingga akhir.

Apakah Pidato Hanya Efektif untuk Politik Pemerintahan?

Pidato dan komunikasi publik lainnya memang sangat berkaitan dengan politik. Politik yang dimaksud adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan sendiri tidak hanya berkaitan dengan pemerintahan, tapi di segala aspek kehidupan, seperti organisasi mahasiswa, perusahaan, bahkan keluarga.


Alasan utama keahlian berpidato lekat dengan politik karena adanya kedekatan antara kemampuan menyampaikan solusi dan merancang solusi. [input data tentang itu]. Mudahnya, jika sesuatu dapat disampaikan, berarti dapat dipikirkan. Maka dari itu, tentu saja publik akan memilih orang yang dapat memikirkan solusi sebagai pemegang kekuasaan.


Jadi, kesimpulannya, kemampuan berpidato tidak hanya efektif untuk politik pemerintahan, tetapi juga politik dalam konteks lain. Bahkan dalam hubungan intrapersonal sekalipun.


Contoh Kegiatan yang Berkaitan dengan Pidato

Presentasi

Kemampuan presentasi dan kemampuan berpidato memiliki banyak kesamaan. Keduanya melibatkan kemampuan untuk mengorganisir dan menyampaikan ide secara efektif kepada khalayak. Kemampuan berpidato dapat membantu seseorang dalam mengembangkan kemampuan presentasi yang lebih baik, karena keduanya membutuhkan teknik dan strategi yang serupa.


Seperti kemampuan berpidato, kemampuan presentasi yang baik juga harus memperhatikan audiens, mempersiapkan materi yang jelas dan relevan, dan menggunakan teknik komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, kemampuan berpidato yang baik dapat membantu seseorang dalam menjadi seorang presenter yang lebih efektif dan berpengaruh.


Argumentasi/Debat

Orang yang pintar berbicara di depan umum sering juga mahir dalam berdebat dan berargumen. Hal ini karena kedua keterampilan tersebut memerlukan kemampuan untuk dengan jelas mengartikulasikan ide dan meyakinkan orang lain untuk melihat sudut pandang Anda.

Dalam berbicara di depan umum, tujuannya adalah meyakinkan audiens untuk mengambil tindakan tertentu atau melihat topik dalam cara yang tertentu. Begitu juga dalam berdebat dan berargumen, tujuannya adalah meyakinkan orang lain untuk setuju dengan posisi Anda atau meyakinkan mereka bahwa argumen Anda lebih kuat daripada posisi lawan.


Untuk mencapai tujuan ini dengan efektif, seseorang harus dapat mengorganisir pikirannya dan menyajikannya secara jelas dan meyakinkan. Mereka juga harus dapat memprediksi argumen lawan dan meresponnya dengan efektif.


Presenter

Kemampuan berpidato yang baik dapat membantu seseorang dalam menjadi seorang presenter atau pembawa acara yang lebih efektif. Hal ini karena keduanya melibatkan kemampuan untuk mengorganisir dan menyampaikan ide secara efektif kepada khalayak. Selain itu, kemampuan berpidato yang baik juga harus memperhatikan audiens, mempersiapkan materi yang jelas dan relevan, serta menggunakan teknik komunikasi yang efektif.


Seorang pembawa acara yang mahir dan efektif harus mampu membangun koneksi dengan audiens dan mempertahankan perhatian mereka. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknik-teknik seperti penggunaan bahasa tubuh yang tepat, teknik intonasi suara, dan pengaturan volume suara yang baik. Kemampuan untuk mengadaptasi diri dengan situasi, memprediksi respons audiens, dan berpikir cepat juga sangat penting dalam menjadi seorang pembawa acara yang sukses.


Kesimpulan

Akhir kata, pidato masih relevan untuk menggiring opini publik dalam skala yang lebih kecil. Pidato yang baik adalah pidato yang dapat mengirimkan emosi, namun ide pokok harus tetap menjadi senjata utama. Selain itu, pembicara pidato sebaiknya memiliki kemampuan dalam melihat masalah dan mencari solusi, berpikir kritis, membangun koneksi emosi dengan pendengar agar tetap menarik dari awal hingga akhir.


Perlu diingat bahwa berpidato tidak hanya efektif untuk politik pemerintahan, tetapi juga politik dalam konteks lain, bahkan dalam hubungan intrapersonal sekalipun. Jika kemampuan ini diasah dapat membantu Anda ketika berdebat, atau membawa acara dengan lebih efektif.

Comments


bottom of page